KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus hepatitis yang menyerang usia anak-anak melonjak menjadi 228 kasus.
Disampaikan, lonjakan kasus itu sudah meluas ke 20 negara di dunia.
"Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus (hepatitis) yang mungkin dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki," ujar Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic dalam konferensi pers di Jenewa pada Senin (2/5/2022).
Dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2022), otoritas kesehatan di seluruh dunia saat ini tengah menyelidiki peningkatan misterius dalam kasus hepatitis akut pada anak-anak.
Ini menjadi persoalan serius mengingat kasus ini sudah menelan korban jiwa.
Baca juga: Ini Gejala Hepatitis Akut Misterius yang Serang Anak-anak
Empat kasus kematian tambahan
Dilansir dari New York Post, Selasa (3/5/2022), tidak hanya jumlah kasus hepatitis akut yang naik, namun angka kematian akibat virus itu pun juga mengalami peningkatan.
WHO mengatakan, penyakit itu mengakibatkan empat kematian tambahan, sehingga total anak yang meninggal sebanyak 5 orang.
Waspada gejala anak yang terkena virus hepatitis misterius
Lebih dari 20 anak-anak AS di 10 negara bagian, di antaranya New York, AS, telah terserang penyakit hepatitis akut.
Adapun gejala-gejalanya, yakni:
- Demam
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Urin berwarna gelap
- Tinja berwarna terang
- Nyeri sendi
- Penyakit kuning (mata dan kulit menjadi kekuningan)
Dilaporkan, beberapa pasien bahkan memerlukan transplantasi hati.
Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Tak Ada Kaitannya dengan Vaksin Covid-19
Kronologi penyebaran kasus hepatitis akut pada anak
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Surat Edaran (SE) Nomor: HK.02.02/C/2515/2022 menjelaskan mengenai temuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (acute hepatitis of unknown artiology).
Dijelaskan bahwa WHO telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan sampai 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2-22 di Skotlandia Tengah.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO pada 15 April 2022, jumlah laporan pun terus bertambah.
Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara dengan rincian sebagai berikut:
- Inggris, ada 114 kasus
- Spanyol ,13 kasus
- Israel, 12 kasus
- Amerika Serikat, 9 kasus
- Denmark, 6 kasus
- Irlandia, kurang dari 5 kasus
- Belanda, 4 kasus,
- Italia, 4 kasus
- Norwegia, 2 kasus
- Perancis, 2 kasus
- Romania, 1 kasus
- Belgia, 1 kasus
Menurut data terbaru, Inggris saat ini menjadi negara dengan kasus terbanyak, yakni 145 kasus, diikuti oleh AS, Spanyol dan Israel.
Sayangnya, WHO belum merinci dari 228 kasus ini untuk maisng-masing negara.
Hampir selusin negara Eropa lainnya telah melaporkan kemungkinan kasus hepatitis.
Pada Senin (2/5/2022), Indonesia melaporkan ada tiga anak berusia 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun, meninggal di Jakarta pada bulan April setelah kemungkinan tertular hepatitis pediatrik.
Kasus tambahan sedang diselidiki di Jepang dan juga di Singapura, di mana bayi berusia 10 bulan dirawat di rumah sakit dengan gejala hepatitis.
Baca juga: Mengenal Adenovirus, Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak
Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengirimkan peringatan kepada dokter nasional sejak bulan lalu, dengan tujuan mendorong mereka untuk menguji anak-anak dengan penyakit hati yang parah untuk adenovirus.
Sebab, penyakit hepatitis misterius ini diduga disebabkan oleh suatu adenovirus.
Minnesota, Georgia dan New York telah melaporkan bahwa mereka sedang mengamati beberapa kasus peradangan hati akut pada anak-anak.
Sembilan kasus juga muncul di Alabama, dua di North Carolina, masing-masing satu di Delaware dan Louisiana, tiga di Illinois, empat di Wisconsin, dan enam di Tennessee.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.from "update" - Google Berita https://ift.tt/9auTxiz
via IFTTT
from Update Saji https://ift.tt/bc83VHJ
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar